BANGUNAN PINTAR
By : UnknownST DIAMOND BUILDING, Malaysia
Bangunan ST Diamond Building yang terletak di Presint
2 memiliki reka bentuk seperti berlian dan tampil dengan ciri-ciri teknologi
hijau yang mengagumkan. Bangunan ini memiliki 8 lantai. Bangunan berlian ini
menggunakan unsur kontemporer dan modern.
A. Peta Lokasi
DESKRIPSI OBJEK
1. ANALISA OBJEK
1.1
Responsif Bangunan Terhadap Matahari
Pencahayaan alami yang dihasilkan melalui pantulan kaca (fasade
bangunan) sebesar 50%. Sistem pencahayaan fasade terdiri dari lightshelf cermin
dengan mengecat putih pada ambang jendela.Keduanya membelokkan cahaya matahari
ke langit-langit berwarna putih untuk meningkatkan distribusi daylight sampai 5
meter dari facade ditambah 2 meter dari ruang koridor. Louvres putih tetap
dengan atas permukaan cermin di sisi atas dipasang dengan sudut 30° diatas
lightshelf untuk perlindungan silau sementara masih cahaya akan dibelokkan ke
langit-langit. Untuk kualitas cahaya ke dalam ruangan, langit-langit dan lantai
diberi jarak 3,7 m.
Dari
bentuk fasad yang miring, memungkinkan untuk sinar matahari di pantulkan oleh
landscape yang kemudian diteruskan kedalam ruangan, yang mengopyimalkan
penggunaan cahaya alami sebagai penerangan pada siang hari. Dan panas sinar
matahari langsung juga sudah berkurang akibat pantulan cahaya dari landscape ke
dalam bangunan.
Untuk
lebih mengoptimalkan pencahayaan alami di dalam bangunan, Inti (Core) dari bangunan adalah atrium tengah besar yang
dirancang untuk mengatur pencahayaan
alami menggunakan " sistem roller blind” otomatis yang tanggap terhadap
intensitas serta sudut insiden sinar matahari. Sehingga memungkinkan cahaya
yang masuk sesuai dengan kebutuhan, yaitu tidak terlalu terang dan juga tidak
terlalu gelap.
1.2 Responsif Bangunan terhadap Suhu
Pada
bangunan ini, bentuk fasad dan material fasad digunakan untuk mengurangi panas
sinar matahari langsung kedalam bangunan. Meskipun seluruh fasad bangunan ini
ditutupi dari kaca namun sinar matahri tidak dapat langsung menembus ke dalam
bangunan, karena pada bangunan ini menggunakan material kaca lutsinar yang mana
material ini memecah sinar matahari dan mengurangi intensitas cahaya yang masuk
ke dalam.
Hal
ini juga didukung oleh bentuk fasad yang miring, sehingga memungkinkan pantulan
cahaya dari landscape masuk kedalam bangunan untuk mengoptimalkan pencahayaan
alami, yang mana panas sinar matahari telah berkurang oleh pantulan dari
landscape.
1.3 Responsif Bangunan terhadap Tapak
Bangunan
ST Diamond Building yang terletak di Presint II memiliki bentuk fasad seperti
berlian dan menampilkan cirri-ciri teknologi hijau yang mengagumkan. Bangunan
ini terdiri dari 8 lantai. Pada landscape nya sudah memberikan identitas yang
menarik dengan menampilkan unsure tanaman seperti serai wangi, keladi dan
sebagainya. Pada bagian atap diterapkan greenroof.
Bentuk
unik dari Gedung Diamond dirancang sesuai dengan iklim dan arah matahari dari
khatulistiwa bagian Malaysia . Studi matahari menunjukkan bahwa pada bagian Utara
dan Selatan fasad, dibuat miring sampai 25 derajat guna untuk meminimalkan suhu
panas dari sinar matahari langsung , hal ini juga diterapkan pada bagian Timur
dan Barat. Di samping itu untuk memaksimalkan penggunaan pencahayaan, atrium
tengah bangunan difungsikan sebagai area masuknya pencahayaan alami.
2. Elemen Bangunan
3.2.1
Elemen Atap
Penerapan
arsitektur hijau pada bangunan ini sangat maksimal, terlihat juga dari
penggunaan greenroof. Di samping itu
bangunan ini juga menggunakan Photovoltec untuk cadangan energy listrik.
Photovoltec yang digunakan menghasilkan sekitar 10% dari bangunan.
Penempatan photovoltec pada bangunan ini yaitu pada sisi utara, selatan, timur,
dan barat. Penerapan
teknologi hijau mengharuskan bangunan ini menggunakan tenaga listrik sebanyak
46 % dan 35 % untuk air.Konfigurasi
piramida terbalik Diamond Building bermanfaat sebagai ruang atap yang lebih
luas untuk panel surya dan bagian permukaan tanah lebih luas untuk tanaman
hijau.
Pada bagian atas bangunan juga
terdapat bagian untuk menampung air hujan,yang kemudian disimpan didalam tangki
air. Air hujan yang dikumpul dari kawasan bumbung bangunan
akan disalurkan ke dalam empat buah tangki air yang setiap satu tangki
mempunyai kapasitas 9.000 liter. Air tersebut digunakan untuk menyiram tanaman
dan bunga hiasan di luar dan diatap bangunan.
Untuk
menjaga tanaman dan rumput yang ada di atap, bangunan ini menggunakan pipa
pendingin, dan juga air hujan dari atap disalurkan melalui pipa untuk menyiram
tanaman dan rumput di atapdan juga di sekeliling bangunan.
3.2.2
Elemen Dinding
Bangunan
berlian ini dilengkapi dengan cermin lutsinar yang merupakan teknik pencahayaan
untuk ruang dalam sekaligus meminimumkan penggunaan lampu elektrik. Kaca Lutsinar
merupakan kepingan kaca yang dilapisi logam dengan beberapa dozen ketebalan
atom-atom. Kaca ini memasukkan cahaya kedalam ruangan dan menyaring hawa panas.
Kaca ini juga memiliki kelebihan yaitu orang dari dalam bangunan dapat melihat
keluar dan orang dari luar bangunan tidak dapat melihat kedalam.
Pencahayaan alami yang dihasilkan melalui pantulan kaca (fasade
bangunan) sebesar 50%. Sistem pencahayaan fasade terdiri dari lightshelf cermin
dengan mengecat putih pada ambang jendela.Keduanya membelokkan cahaya matahari
ke langit-langit berwarna putih untuk meningkatkan distribusi daylight sampai 5
meter dari facade ditambah 2 meter dari ruang koridor. Louvres putih tetap dengan
atas permukaan cermin di sisi atas dipasang dengan sudut 30 ° tiltatas
lightshelf untuk perlindungan silau sementara masih cahaya akan dibelokkan ke
langit-langit. Untuk kualitas cahaya ke dalam ruangan, langit-langit dan lantai
diberi jarak 3,7 m.
3.2.3
Landscape
Disamping
sebagai penghijauan dan hiasan sekitar bangunan, tanaman ini juga berfungsi
sebagai penyejuk di area bangunan, terlihat bahwa pada setiap lahan sekitar
bangunan ditanami bermacam-macam tumbuhan.
Sumber :
http://www.cosmo.com
http://www.parsecad.ir
Managing
Light & Daylight Efficiently for Tropical Office Buildings, By: Gregers
Reimann, IEN Consultants Sdn Bhd.
Tag :
About Me,